Kamis, 25 November 2010

Benarkah Tuhan telah memberikan yang terbaik untuk kita ?


Bila Tuhan CEPAT mengabulkan doa kita.
Maka Tuhan menyetujui bahwa yang kita minta itu memang yang terbaik untuk kita.

Bila Tuhan
LAMBAT mengabulkannya.
Artinya tuha ingin menguji kita.
Apakah kita akan berusaha keras untuk mengejar/mewujudkan permintaan tsb.
Apakah permintaan kita itu memang benar-benar yang kita inginkan.
Apakah yang kita minta itu benar-benar memang terbaik untuk kita.
Karena yang kita inginkan belum tentu terbaik untuk kita.

Bila Tuhan
TIDAK mengabulkan doa kita.
Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya permintaan kita itu telah dikabulkan Tuhan dengan sesuatu yang lebih indah dan lebih membahagiakan.
Hanya saja kita sering baru menyadarinya setelah bertahun-tahun kemudian.

Tetaplah berprasangka baik pada Tuhan dalam keadaan apapun.
Karena apapun yang sedang dan telah terjadi, sesungguhnya itulah yang terbaik bagi kita.
Sehingga kita berkewajiban untuk
SELALU IKHLAS dan MENSYUKURI apa pun kondisi kita.

3 Hari dalam Hidup

Hari pertama : Hari kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang;
lepaskan saja…

Hari ke dua : hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; toh belum tentu esok hari Kita merengkuhnya
biarkan saja…


Hari ke tiga : yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri Kita untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Kita.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri Kita sendiri

Jadi, sobat FREDY jangan biarkan masa lalu mengekang kita atau masa depan membuat kita bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga!
Selamat berkarya. Semoga Ridho Alloh SWT selalu bersama kita untuk hari ini, esok, dan seterusnya...

Alasan Sebuah Kegagalan


Semalam ada sobat saya yang curhat, "Tuhan itu tidak adil" katanya. Saya tanya, mengapa kau berpikir seperti itu? "Entahlah, Fred, selama ini kerja kerasku seakan tak pernah membuahkan hasil, selalu gagal gagal, dan gagal. Sementara temanku yang main suap dan modal cantik aja udah bisa sukses dan berhasil. Padahal pendidikanku kan lebih tinggi dari mereka", katanya. Hemh.. aku tak bisa membantu ia banyak, Aku bilang kalau Tuhan itu Maha Adil, dan Maha Mengetahui apa yang terbaik buat makhluk ciptaan-Nya. Dari sini saya jadi punya inspirsi buat posting tentang motivasi -motivasi kehidupan.


Bila kita mencari cari alasan untuk sebuah kegagalan, kita bisa temukan berjuta juta dengan mudahnya, namun alasan tetaplah alasan. ia takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. kerapkali alasan serupa dengan pengingkaran, semakin banyak menumpuuk alasan, semakin besar penngingkaran pada diri sendiri. ini menjauhkan akita dari yang namanya keberhasilan. sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. cobalah kita berusaha berhenti mencari suatu alasan untuk menutup kegagalan. Mulai
dengan bertindak untuk meraih keberhasilan.

Sebaiknya kita belajar dari penambang yang tekun mencari emas. ia menimba berliter liter tanah keruh disungai. ia saring lumpur dari pasir. ia sisir pasir dari logam, tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. begitulah semestinya kita memperlakukan kegagalan.

Ya, sobat Fredy, kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas, bila kita terus berusaha, tekun mencari perbaikan disela sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan alasan. maka kita akan menemukan cahaya kesempatan. dengan mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalamnya...